Friday, July 28, 2006

KILAS BALIK PENGHARGAAN "ANUGERAH KADARMAN 2006"

Bertempat di Hotel Borobudur, Jakarta, 10 Februari 2006, telah diserahkan penghargaan “Anugerah Prof DR AM Kadarman,” kepada alumni PPM School of Management, yang berprestasi di bidang manajemen. Almarhum Prof DR AM Kadarman adalah penggagas berdirinya Lembaga Manajemen PPM dan sekaligus menjadi Direktur Utama pertama PPM.
Pada awal berdirinya PPM, tahun 1967, ia telah melihat dan mencanangkan pentingnya pengembangan dan penyebarluasan pengetahuan manajemen di Indonesia.Sistem nilai yang sampai sekarang dijadikan pedoman pengabdian dan perilaku bisnis bagi PPM, tidak hanya terus dilestarikan keberadannya tetapi juga ingin disebarluaskan lebih jauh melalui berbagai cara.
Salah satu diantaranya adalah melalui pandangan dan pola tindak para alumni PPM yang sudah banyak berkiprah di berbagai perusahaan dan instansi penting.Untuk menjaga kelanggengan dan penyebarluasan pandangan Prof DR AM Kadarman tersebut, Lembaga Manajemen PPM memilih alumni PPM yang layak mendapat penghargaan “Anugerah Prof DR AM Kadarman.
Para kandidat dipilih dari sekitar empat ribu alumni program MM Eksekutif dan MM Reguler (Wijawiyata Manajemen - WM) oleh tim juri yang berasal dari pimpinan PPM maupun alumni.
Dewan juri adalah: 1) Andi Ilham Said, Ph.D, Ketua Sekolah Tinggi Manajemen PPM, 2) Achsan Permas, MM., Direktur Utama Lembaga Manajemen PPM, 3) Sumartoyo, DBA., Senior Core Faculty PPM School of Management, 4) Darsan Gunawan, MM., Managing Director PT Nipress Tbk, alumni MM tahun 2003, dan 5) Handito Hadi Joewono, MM., Managing Partner Arrbey Indonesia, alumni MM tahun 1995.
Mereka yang menerima penghargaan adalah: Siti Chalimah Fadjrijah SE Akt MM, Deputy Gubernur Bank Indonesia - sebagai Agent of Change di bidang Ethical Value; Ir Tonny Warsono MM, Direktur SDM dan Pengembangan PT Wijaya Karya - sebagai Agent of Change di bidang Human Resource Development; Drs Deddy Kusdedi MM, Direktur Utama Perum Pegadaian - sebagai Strategic Change Leader di bidang Corporate Image; dr Orie Andari Sutadji MBA, Dirut PT Askes - sebagai Strategic Change Leader di bidang Market Development; Drs Marzuki Abdullah Apt MBA, Direktur Utama PT Bio Farma - sebagai Strategic Change Leader di bidang Corporate Culture; dan Agung Adiprasetyo MM, Vice President Director Kelompok Kompas Gramedia - sebagai Strategic Change Leader di bidang Intrapreneurship.

1) Anugerah Kadarman 2006 - Agung Adiprasetyo MM.

Agung Adiprasetyo MM, Vice President Director Kelompok Kompas Gramedia adalah alumni Program Wijawiyata Manajemen angkatan ke-8 tahun 1982/1983, MBA angkatan ke-2 tahun 1985 dan MM tahun 1995. Ia menerima penghargaan sebagai Strategic Change Leader di bidang Intrapreneurship.

“Hidup berhenti ketika mati, menjadi berarti ketika memberi,” kata Agung tentang falsafah hidupnya. Falsafah yang dia pegang teguh ini kemudian mewarnai perubahan yang dilakukannya di lingkungan Kompas-Gramedia.
Krisis moneter pada 1997/1998 menjadi pemicu pengembangan produk iklan di KOMPAS. Dalam waktu tiga tahun jumlah produk iklan menjadi 10 jenis, sehingga pilihan bagi pemasang iklan di KOMPAS semakin banyak.
Perubahan lain yang dilakukan adalah merintis organisasi Account Executive Media dan mengembangkan kegiatan promosi secara nasional.
TV7 juga tak luput dari sentuhannya. Pendapatan iklan media elektronik ini meningkat pernah menjadi 44 kali lipat dalam waktu 2,5 tahun, sedangkan audience share dari 0,8% menjadi 7%.
Keberaniannya berinovasi dengan konsekuensi menanggung risiko, ditempuh karena keyakinan akan hasilnya di masa depan. Risiko pribadi, baik berupa finansial, waktu, tenaga adalah konsekuensi dari inovasi yang dilakukannya. Hal itu ditempuhnya semata-mata demi perubahan KOMPAS, yang merupakan pemimpin pasar di industri media.
Inovasi dan perubahan yang dilakukannya tidak lupa selalu berpegang teguh pada tata nilai, yang disebutnya hitam putih. Inovasi dan perubahan penting, tetapi tetap harus berpegang pada nilai bersih dalam berbisnis. Tidak boleh ada manipulasi informasi atau rekayasa keuangan, komisi atau suap.
Keinginan untuk menjadi orang yang bermakna bagi lingkungan mendorongnya terus memberikan inovasi dan perubahan strategis di Kelompok Kompas Gramedia. Prinsip ingin menjadi mata air menjadi pendorong semuanya ini.


2) Anugerah Kadarman 2006 - Drs. Marzuki Abdullah, Apt., MBA

Drs Marzuki Abdullah Apt MBA, Direktur Utama PT Bio Farma adalah alumni program MBA Eksekutif angkatan ke-9A tahun 1990. Ia memperoleh penghargaan sebagai Strategic Change Leader di bidang Corporate Culture.

Memulai karir di PT (persero) Kimia Farma Apotek, Marzuki kemudian diberi tantangan mengembangkan PT Bio Farma (persero). Kedudukan ini dirasakan sebagai suatu tantangan yang berat karena Indonesia merupakan negara dengan peringkat di atas 100 dalam Human Development Index (HDI), kesehatan merupakan salah satu tolok ukur penting selain pendidikan dan ekonomi suatu negara.
Ada beberapa alasan mengapa ia tertarik untuk melakukan perubahan di BIO FARMA. Cita-cita yang kuat untuk memberi sumbangan terhadap peningkatan kualitas kesehatan manusia Indonesia, keinginan survive dan berkontribusi secara global, dan menjadikan BIO FARMA sebagai perusahaan yang terakreditasi secara internasional.
Ia sadar bahwa perusahaan yang memproduksi vaksin untuk bayi, wanita usia subur, dan anak usia sekolah, ini merupakan perusahaan yang unik dan padat teknologi tinggi. Wabah penyakit dapat meledak sewaktu-waktu, sedangkan produksi vaksin hanya dapat dilakukan dalam waktu satu tahun.
Semua ini kemudian mendorongnya untuk membawa BIO FARMA sebagai pemain tingkat dunia, meskipun banyak tantangan dari pemain besar di dunia. Untuk itu budaya perusahaan sebagai pemain tingkat internasional perlu dikembangkan. Sadar akan keterbatasan internal, maka kemudian diambil keputusan strategis berafiliasi secara internasional, BIO FARMA fokus pada kegiatan downstream sedangkan kegiatan upstream dikembangkan bersama mitra kerja internasional.
Kegiatan membina hubungan internasional secara institusi dikembangkan sehingga terbentuk budaya dan keterampilan lobi dan diplomasi internasional, baik dengan WHO, lembaga donor internasional maupun mitra kerja luar negeri. Kerja sama penelitian dan produksi dengan mitra dari luar negeri juga menjadi tulang punggung dan terus diperkuat.
Dengan semua langkah yang ditempuh itu, BIO FARMA, perusahaan yang berlokasi di Jl Pasteur, Bandung, berhasil mengembangkan budaya perusahaan yang berorientasi internasional dengan ciri nasional. Hal ini tercermin dari fakta bahwa 50% hasil produksinya memenuhi kebutuhan nasional sedangkan sisanya untuk memasok pasar internasional.

3) Anugerah Kadarman 2006 - DR. Orie Andari Sutadji MBA

dr. Orie Andari Sutadji MBA, Dirut PT Askes, adalah alumni Program MBA Eksekutif angkatan ke-10 tahun 1991/992. Ia menerima penghargaan sebagai Strategic Change Leader di bidang Market Development.

Perubahan PT Askes dilakukan dengan melakukan benchmarking terhadap perusahaan sejenis di Australia, Belanda, AS, sehingga ASKES berubah menjadi korporasi yang business like. Perubahan dimulai sesuai dengan keyakinan atas pentingnya kualitas sumber daya manusia. Status pegawai yang awalnya beragam karena berasal dari berbagai instansi, dijadikan satu kesatuan di bawah ASKES. Kemudian dilanjutkan dengan asesmen dan seleksi. Kalau perlu dilakukan langkah pahit berupa PHK demi masa depan ASKES. Juga dilakukan pelatihan yang bertujuan meningkatkan kesamaptaan sumber daya manusia ASKES.
Visi pribadinya yang menggelora dan menjadi sumber kekuatan manajerial adalah cita-cita untuk menjadikan ASKES sebagai perusahaan asuransi kesehatan yang besar dan satu-satunya dan siap menghadapi globalisasi sesuai dengan ketentuan WTO.
Langkah penting lainnya adalah dengan mengubah cash management yang diyakininya merupakan kunci strategis dalam perusahaan. Dengan menggandeng bank terbesar di Indonesia, cash management ASKES dibenahi. Semua itu kemudian meneguhkan langkah perubahan strategis lain yaitu dengan membentuk divisi pemasaran dan melakukan langkah penting untuk menghilangkan resistensi rumah sakit terhadap pelayanan ASKES.
Perbaikan layanan bagi provider kesehatan, seperti rumah sakit, menjadi salah satu langkah perubahan pentingnya. Penempatan orang ASKES dan pembentukan “ASKES Center” di beberapa rumah dan kerjasama dengan Jasa Raharja adalah langkah strategis pemasaran yang dilakukannya. Kini ASKES dapat menjangkau pasar asuransi kesehatan bagi keluarga miskin, sosial dan komersial di berbagai wilayah di Indonesia.

4) Anugerah Kadarman 2006 - Drs. Deddy Kusdedi MM

Drs Deddy Kusdedi MM, Direktur Utama Perum Pegadaian adalah alumni MM Eksekutif angkatan ke-11A tahun 1992/1993. Ia menerima penghargaan sebagai Strategic Change Leader di bidang Corporate Image.

Memulai karir di Jasindo pada 1975, setelah lulus dari Universitas Trisakti, kemudian Deddy pindah ke Jawatan Pegadaian pada 1979. Ia merupakan angkatan pertama yang berpendidikan sarjana. Di sini ia memulai karirnya sebagai auditor dan sempat berkeliling ke berbagai daerah karena tugas.
Dipicu oleh cita-cita pribadi untuk melakukan perubahan di lingkungan Pegadaian, ia terlibat dalam perubahan status Pegadaian dari Perjan menjadi Perum pada 1989. Saat itu ia menjabat sebagai kepala Inspeksi Wilayah.
Merasa tertantang oleh birokrasi di Perum Pegadaian yang masih kental dengan budaya sebagai pegawai negeri sipil, Deddy sebagai Team Leader mulai mengubah sistem akuntansi sehingga sesuai dengan PSAK yang berlaku. Kendala internal memang ada. Tapi dengan gigih ia terus berjuang, dan tahun 1993 untuk pertama kalinya Perum Pegadaian memperoleh penilaian Wajar Tanpa Syarat (WTS).
Pada 1994, Deddy diangkat sebagai direktur keuangan. Setahun kemudian sebagai pejabat direktur operasi dan pada 2001 menjadi direktur utama. Dengan segala kewenangan yang dimilikinya, perubahan yang dicitacitakannya terus berjalan.
Dengan mengubah status kepegawaian dari pegawai negeri menjadi pegawai Pegadaian, maka dimulailah perubahan budaya perusahaan, penerapan teknologi informasi, pengubahan peraturan pegawai, membuat kantor cabang lebih profesional dan efisien, menghapus KKN, menerapkan keterbukaan manajemen, dan meningkatkan kegiatan promosi. Hal ini pada akhirnya mengubah citra Pegadaian dari perusahaan yang bercitra birokrasi menjadi perusahaan yang bercitra profesional, berorientasi pada pelanggan dan mutakhir.

5) Anugerah Kadarman 2006 - Ir Tonny Warsono MM

Ir Tonny Warsono MM, Direktur SDM dan Pengembangan PT Wijaya Karya adalah alumni Program Wijawiyata Manajemen angkatan ke-6 tahun 1981/1982 dan MM Eksekutif angkatan ke-3 tahun 1986. Ia menerima penghargaan sebagai Agent of Change di bidang Human Resource Development.


Setelah menyelesaikan program WM pada 1981, Tonny langsung berkarya di PT Wijaya Karya (WIKA) yang sejak semula mensponsori pendidikannya di PPM. Setelah melaksanakan berbagai penugasan, pada tahun 2000 ia dipercaya menjadi Direktur WIKA Intrade. Anak perusahaan WIKA di bidang perdagangan (termasuk produk elektrikal) ini kemudian bertransformasi menjadi pembuat komponen otomotif. Tonny mulai menerapkan konsep manajemen moderen.
Sadar akan pasar yang kompetitif, langkah awal yang ditempuhnya adalah menerapkan Total Quality Management (TQM) yang berbasis people, system and tools. Dalam perjalanan manajerialnya, ia kemudian melihat bahwa aspek manusia merupakan salah satu kunci utama dalam menerapkan TQM. Hal ini mendorong dia membuat Long Range Plan yang kemudian dilengkapi dengan WIN’s Business Excellence Model. Dengan dikembangkannya model ini, maka dapat dibuat WIN’s Score Card sebagai ukuran kinerja. Dari semua perubahan yang diterapkannya, disadari bahwa faktor mendasar dalam perubahan adalah manusianya.
Pengalaman perubahan di WIKA Intrade ini kemudian menjadi dasar penerapan perubahan di tingkat WIKA sewaktu ia diangkat menjadi direktur yang bertanggungjawab di bidang sumber daya manusia, dengan mengembangkan Human Asset Development Model. Perubahan strategi ini dapat dilihat dampaknya pada peningkatan indeks kepuasan karyawan, pertumbuhan karyawan sebesar 7% , produktivitas mencapai 250% dan bermuara pada peningkatan laba perusahaan.

Thursday, July 27, 2006

6) Anugerah Kadarman 2006 - Dr. Siti Chalimah Fadjrijah SE Akt MM

Dr. Siti Chalimah Fadjrijah SE Akt MM, Deputy Gubernur Bank Indonesia adalah alumni MM Eksekutif Angkatan ke-20 tahun 1997/1998. Ia menerima penghargaan sebagai Agent of Change di bidang Ethical Value.

Selama delapan tahun masa jabatannya sebagai direktur, Ibu Fad (demikian ia biasa dipanggil) tidak ragu melakukan perubahan yang cukup mendasar. Yakin akan pentingnya sumber daya manusia, ia menerapkan nilai etika yang diyakininya sebagai dasar dalam berkarya di Bank Indonesia. Lebih dari 90 orang di direktoratnya mengalami pembenahan, baik diturunkan pangkatnya bahkan kalau perlu dikeluarkan.
Pada saat BI mengalami perubahan visi, Ibu Fad berperan aktif menjadi agen utama perubahan di bidang pengawasan. Pengawas mendapat peran lebih luas dan strategis dengan menekankan pada nilai etika yang teguh sehingga pengawas dapat berperan aktif meningkatkan rating bank dan menyelesaikan masalah yang dihadapi. Dengan menerapkan nilai luhur, banyak masalah yang tampaknya kelabu dapat diselesaikan secara bijak sesuai dengan nilai yang berlaku.
Ibu Fad sangat yakin bahwa perubahan dan pembentukan budaya perusahaan, penegakan nilai moral dan integritas hanya dapat dilakukan melalui keteladanan dan keterbukaan. Ia bangga bahwa hampir 50% pegawai utama di lingkungan BI saat ini berasal dari direktorat yang dulu pernah dipimpinnya.