Drs Marzuki Abdullah Apt MBA, Direktur Utama PT Bio Farma adalah alumni program MBA Eksekutif angkatan ke-9A tahun 1990. Ia memperoleh penghargaan sebagai Strategic Change Leader di bidang Corporate Culture.
Memulai karir di PT (persero) Kimia Farma Apotek, Marzuki kemudian diberi tantangan mengembangkan PT Bio Farma (persero). Kedudukan ini dirasakan sebagai suatu tantangan yang berat karena Indonesia merupakan negara dengan peringkat di atas 100 dalam Human Development Index (HDI), kesehatan merupakan salah satu tolok ukur penting selain pendidikan dan ekonomi suatu negara.
Ada beberapa alasan mengapa ia tertarik untuk melakukan perubahan di BIO FARMA. Cita-cita yang kuat untuk memberi sumbangan terhadap peningkatan kualitas kesehatan manusia Indonesia, keinginan survive dan berkontribusi secara global, dan menjadikan BIO FARMA sebagai perusahaan yang terakreditasi secara internasional.
Ia sadar bahwa perusahaan yang memproduksi vaksin untuk bayi, wanita usia subur, dan anak usia sekolah, ini merupakan perusahaan yang unik dan padat teknologi tinggi. Wabah penyakit dapat meledak sewaktu-waktu, sedangkan produksi vaksin hanya dapat dilakukan dalam waktu satu tahun.
Semua ini kemudian mendorongnya untuk membawa BIO FARMA sebagai pemain tingkat dunia, meskipun banyak tantangan dari pemain besar di dunia. Untuk itu budaya perusahaan sebagai pemain tingkat internasional perlu dikembangkan. Sadar akan keterbatasan internal, maka kemudian diambil keputusan strategis berafiliasi secara internasional, BIO FARMA fokus pada kegiatan downstream sedangkan kegiatan upstream dikembangkan bersama mitra kerja internasional.
Kegiatan membina hubungan internasional secara institusi dikembangkan sehingga terbentuk budaya dan keterampilan lobi dan diplomasi internasional, baik dengan WHO, lembaga donor internasional maupun mitra kerja luar negeri. Kerja sama penelitian dan produksi dengan mitra dari luar negeri juga menjadi tulang punggung dan terus diperkuat.
Dengan semua langkah yang ditempuh itu, BIO FARMA, perusahaan yang berlokasi di Jl Pasteur, Bandung, berhasil mengembangkan budaya perusahaan yang berorientasi internasional dengan ciri nasional. Hal ini tercermin dari fakta bahwa 50% hasil produksinya memenuhi kebutuhan nasional sedangkan sisanya untuk memasok pasar internasional.
No comments:
Post a Comment